JELASKAN SIKLUS HIDUP PARIWISATA MENURUT BUTLER
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban ionkovalen
Siklus hidup pariwisata menurut Butler adalah tahap exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, rejuvination, dan decline. Tourism Area Life Cycle (TALC) merupakan teori siklus hidup pariwisata yang dikemukakan oleh Butler pada tahun 1980.
Pembahasan
Siklus Hidup Pariwisata
Tourism Area Life Cycle (TALC) merupakan teori siklus hidup pariwisata yang dikemukakan oleh Butler pada tahun 1980. Dalam siklus hidup ini terdapat tujuh tahapan dalam pembangunan destinasi adalah tahap exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, rejuvination, dan decline
1. Tahap Explorasi (Exploration)
Pada tahapan ini merupakan langkah baru untuk daerah dapat mengembangkan daerahnya menjadi destinasi wisata. Pengembangan daerah menjadi destinasi wisata dapat dilakukan dengan cara mengembangkan alam dan budaya yang ada pada daerah masing-masing.
2. Tahap Keterlibatan (Involvement)
Tahap ini merupakan tahap pengembangan destinasi wisata supaya dapat menjadi salah satu sektor pariwisata sehingga dapat menjadi sumber pemasukan. Oleh karena itu, pada daerah masing-masing dapat mulai mengembangkan homestay, jalan, fasilitas-fasilitas lainnya agar para investor tertarik untuk berbisnis di daerah tersebut. Selain itu, juga mulai diadakan media promosi untuk menarik kunjungan wisatawan.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap ini akan mulai adanya investor asing masuk untuk mendorong terjadinya pertumbuhan kunjungan wisatawan. Agar dapat dilakukan pengembangan potensi daerah yang baru sehingga menarik potensi pasar wisatawan baru.
4. Tahap Konsolidasi (Consolidation)
Pada tahap ini jika terjadi pertumbuhan pariwisata mulai melambat. Hal tersebut dapat diakibatkan karena membatasi kunjungan dari luar dengan tujuan agar dapat menekan dampak negatif bagi destinasi atau adanya pengelolaan untuk merubah segmen pasar menjadi lebih eksklusif.
5. Tahap Stagnan (Stagnation)
Pada tahap ini daerah yang berada pada posisi stagnan alias titik jenuh. Hal ini dapat mengakibatkan daerah wisata tidak melakukan inovasi atau memikirkan ulang terhadap pola pembangunannya, wisatawan loyal tidak akan berkunjung lagi dan berpotensi menyebabkan penurunan jumlah kunjungan atau fase decline.
6. Tahap Peremajaan (Rejuvenation) & Penurunan (Decline)
Jika daerah berada pada posisi stagnan maka untuk dapat terhindar dari posisi ini harus dilakukan peremajaan dan inovasi. Contohnya adalah dengan pengembangan atraksi baru, pembangunan kepariwisataan berbasis pariwisata berkelanjutan, perubahan target pasar wisatawan, atau bisa juga dilakukan perubahan menengah dengan melakukan penyesuaian dan peningkatan terhadap fasilitas dan infrastruktur pariwisata.
Pelajari lebih lanjut
- Materi tentang manfaat pariwisata https://brainly.co.id/tugas/10810932
- Materi tentang 4 potensi sumber daya alam yang ada di indonesia https://brainly.co.id/tugas/13096495
- Materi tentang klasifikasi sumber daya alam berdasarkan tujuannya https://brainly.co.id/tugas/10914562
Detil Jawaban
Mapel : Geografi
Bab : Ketahanan Nasional
Kelas : XI
Semester : 1
Kode : 11.8.2
#AyoBelajar
#SPJ2