Sejarah

Pertanyaan

jelaskan dengan kata kata anda sendiri latar belakang perang aceh

1 Jawaban

  • Jawaban pendek atau to the point

    Latar belakang terjadinya perang aceh antara lain adalah sebagai berikut:

    a.       Sebab-sebab umum:

    1.      Belanda melaksanakan Pax Nederlandica.  Pax Netherlandica (Perdamaian Nerlandika) adalah cita-cita Belanda untuk mewujudkan Indonesia dalam satu kesatuan di bawah penjajahan Belanda.

    2.      Aceh menolak campur tangan Belanda atas wilayah Aceh yang merupakan daerah yang strategis bagi pelayaran dan perdagangan.

    3.      Inggris tidak akan menghalangi jika Belanda memperluas daerah ke Sumatra.

     

    b.      Sebab khusus, yaitu:

    1.      Traktat Sumatera ditandatangani pada tanggal 2 November 1871 dan berisi tentang Inggris yang memberikan kebebasan kepada Belanda untuk bisa memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Sumatera. Traktat itu pun menjadi ancaman yang berat di Kesultanan Aceh sehingga kondisi yang kritis tersebut, Aceh menjalin hubungan sahabat dan meminta bantuan ke banyak negara seperti Turki, Italia dan Amerika Serikat. Langkah-langkah perlawanan yang dilakukan Aceh dengan meminta bantuan kepada beberapa negara lain itu kemudian diketahui oleh pihak Belanda. Lalu, Belanda mengancam dan memberi ultimatum kepada Kesultanan Aceh supaya tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda. Pihak Kesultanan Aceh tidak mau menuruti ultimatum itu begitu saja sehingga pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda mengumumkan perang melawan Aceh.

     

    Jawaban panjang


    Perang Aceh terkenal sebagai perang paling menyulitkan Belanda dalam masa penjajahannya. Oleh karena sulitnya menundukkan Kesultana Aceh dalam perang ini, Belanda sampai-sampai harus memanggil tenaga ahli sebagai penasehat khusus van Heuttsz s
    ebagai Gubernur Militer Belanda di pada waktu itu. Namanya adalah Dr. Christiaan Snouck Hurgronje. Dia kemudian  menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti system kemasyarakatan dan ketatanegaraan dalam kebudayaan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh (De Acehers).

    Dr. Christiaan Snouck Hurgronje menyarankan bahwa strategi yang tepat untuk mengalahakan Aceh adalah dengan tetap menyerang terus dan menghantam terus kaum ulama dan tidak berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh. Taktik inilah kemudan yang menjadi cikal-bakal kemenangan Belanda dalam perang Aceh yang memakan waktu berlarut-larut.


    Perang Aceh terdiri dari empat periode yakni:

    1.      Perang Aceh Pertama yang terjadi secara frontal dalam rentang waktu 1873 hingga 1874. Perang ini dipimpin oleh Panglima Poli, dan Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yang dipimpin Kohler. Pada Perang Aceh Pertama ini, Kohler dengan  tiga ribu 3000 pasukannya dapat dikalahkan oleh Kesultanan Aceh. Kohler pun tewas pada tanggal 14 April tahun 1873. Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yang dibantu oleh beberapa kelompok pasukan.

    2.      Perang Aceh Kedua, yang terjadi pada 1874 hingga 1880 masih secara frontal. Pada Perang Aceh Kedua ini, pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van Switen. Pada tanggal 26 Januari tahun 1874, Belanda berhasil menduduki istana kesultanan Aceh yang kemudian dijadikan Belanda sebagai pusat pertahanan Belanda. Jenderal Van Swieten kemudian mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari pad tanggal 31 Januari tahun 1874. Kemudian  pada tanggal 26 Januari 1874, Sultan Machmud meninggal dunia dan kemudian digantikan oleh Tuanku Muhammad Daud.

    3.      Perang Aceh Ketiga terjadi pada tahun 1881 hingga 1896. Pada Perang yang ketiga ini, perang dilaukan oleh pihak Aceh secara gerilya. Dalam perang ketiga ini pasukan Aceh dipimpin oleh Teuku Umar bersama Panglima Polim dan Sultan. Teuku Umar kemudian meninggal di Meulaboh pada tahun 1899 dalam serangan mendadak oleh Van der Dussen. Pucuk pimpinan perang gerilya kemudian diambila alih oleh Cut Nyak Dien yang merupakan istri Teuku Umar.

    4.      Perang Aceh Kempat terjadi dalam rentang waktu 1896 hingga 1910. Perang ini merupakan perang gerilya kelompok dan perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa adanya komando dari pusat pemerintahan Kesultanan Aceh.

Pertanyaan Lainnya